Al-Badr’
Oleh : Syarif
Hidayat
Samuel Alexander
George, prajurit tentara yang sangat taat dengan perintah komandanya. Selain itu
dia juga sangat taat dengan agamanya, ayahnya adalah aktifis gereja di suatu
gereja pusat, sementara ibunya adalah pembawa lagu kerohanian di gereja. Dia adalah
anak yang paling disayang karna dialah yang sangat menguasai agama kristiani
diantara saudara-saudaranya.
Suatu ketika
Komandanya mendapat informasi dari negara Indonesia, tepatnya di daerah gunung
watu unggul. Disana ada suatu pondok pesantren yang diserang oleh teroris
terkenal Souliaman. Namun di sana dia menyamarkan diri menjadi Sulaiman.
Lalu memang ada
apa dengan pondok itu?. Pondok pesantren itu adalah podok pesantren yang
terkenal akan hasil minyak bumi dan rempah-rempah yang melimpah. Lantas Sam,
Michael dan John Fredy diutus untuk menangkap teroris itu, karna diutus untuk menangkap teroris itu, karna tentara
Indonesia kewalahan menghadapi mereka. Setelah sampai dinegara Indonesia mereka
melakukan jalan-jalan keliling Indonesia.
Saat sampai di
pondok mereka diberi kamar kosong yang masih ada di pondok. Keadaan disana
memprihatinkan. Ketika malam hari selalu ada bom yang meledak, sontak para
santri ketakutan, ternyata bom ini sengaja ditinggalkan di sudut-sudut pondok
yang kemudian akan meledak sendiri. Namun suatu malam Sam melihat anak buah
Sulaiman. Kemudian dilemparnya chip Rj5 yang bisa merekam segala aktivitas yang
dilakukan oleh para teroris itu.
Pagi harinya
sensor yang diterima Sam sangat mengejutkan. Para teroris itu akan
menghancurkan seluruh pondok pesantren besok pagi karna disana ada suatu benda
pusaka yang sangat mahal harganya. Sam kemudian memberitahukan berita ini
kepada Pengurus, Pemilik pondok. Saat itu juga semua santri diungsikan. Setelah
pondok benar-benar kosong Sam, Michael, dan John berpatroli sepanjang malam.
Namun pihak Amerika mengirimkan dua agen rahasia untuk membantu Sam Cs.
And
so began the war, paginya perang benar dimulai, dua tank muncul sambil
menebaki pondok. Dan kemudian diikuti oleh banyak sekali teroris dan Sulaiman. Mereka
bertiga seakan tidak takut dengan banyaknya musuh. Mereka tetap konsisten
dengan melindungi pondok ini. Dengan senjata seadanya mereka bertiga melawan
Sulaiman Cs. Sementara dua agen menyusup ke masing-masing tank untuk melawan
dari belakang.
Namun tiba-tiba
ledakan besar terjadi. Dduuuuaaarrr... tepat di antara dua tank ledakan
terjadi. Sam mulai khawatir jika agen rahasia itu mati. Sam dan dua kawannya
seperti terdesak, akan kalah. Mereka terkepung oleh geng Sulaiman. Mereka seperti
menyerah tanpa nasib. Kini hidup mereka
benar-benar tinggal diujung tanduk.
Namun dari atas
bukit ada seorang santri yang mengumandangkan Sholawat Al-Badr’ dengan
lantangnya, kemudian diikuti oelh semua santri. “Sholatullah... Shalamulllah... Alla Thoha rosulillah, Sholatullah.. Shalamullah..
Alla yasin.. Habibillah” serentak semua santri melantuntan Sholawat itu. Bukan
Cuma itu dua agen Amerika tiba-tiba muncul dan juga melantunkan sholawat itu.
Hal luar biasa
terjadi. Semangat Sam, Michael, dan John seperti penuh tiba-tiba. Mereka
menghajar satu per satu para teroris yang menggepungnya. Dan hanya menyisihkan
tiga orang, termasuk Sulaiman. Si Souliaman ini akhirnya menyerah tanpa syarat.
Dua agen itu kemudia membawanya ke penjara Internasional.
Setelah kejadian
itu Sam, Michael, dan Johnmengucap janji “Ash
hadu alla illa hailallah, wa ash hadu anna muhammadar rasulullah”. Mereka masuk
islam karna Hidayah Allah yang luar biasa ini. Mereka pun mengganti nama
mereka, Sam menjadi Syamsul Arifin Al-Badr’, Michael menjadi Ahmad Mikail
Al-Badr’, dan John menjadi Abdullah freedy Al-Badr’. Nama mereka di beri
Al-Badr’ karna dari situlah mereka tau, bahwa Islam-lah agama yang benar.