Allah

Rabu, 10 Juli 2013

Lanjutan Cerpen THE

                                              Tinta Hitam Enggar  2

    The Group Rebana
                                                                 On THE Story
                                           
                                             Oleh : Syarif Hidayat




Ketika maulud Nabi, sesaat setelah mengundang bebrapa anak, The Small Gruop Rebana tampil untuk pembacaan Maulid Diba`. Hingga pada puncaknya mereka tampil pertama kalidi acara Maulid Al-Akbar. Karna belum ada Vocal wanita, jadi Enggar-lah yang jadi vokal, Fauzan bermain Terbang bersama Rozan, sedangkan Yachin dan Nico bermain ketiplak, & khafid. terkadang juga bergantian bermain icik-icik.
Seiring dengan itu Al-Falah Group sering diundang ke bebrapa acara, karna agar terlihat menarik, Pak Ali mengundang Ayu, vocalis dari grup rebana Muhamadiyah. Saat tampil di daerah ArenSari Permai, tampak antusias para personil Al-Falah, agar menarik lagi, Pak Ali menambahkan penari.
Lalu, waktu diundang di ArenSari Asri, entah kenapa Ayu tak ikut, padahal sudah di telpon Enggar & Rozan. Disinilah diundang lagi Falma. Falma Jatuh cinta dengan khafid, tapi jauh sebelumnya Ayu juga suka dengan khafid. Setelah mereka saling tahu, Falma & Ayu bertengkar luar biasa diwaktu masih latihan rebana.
Pak Ali, dan teman-teman yang lain pun ikut melerai. Malamnya Al-Falah Group mengadakan rapat, untuk menindak lanjuti pertengkaran ini, akhirnya khafid pindah, karna itu Falma & Ayu pun keluar dari grup rebana.
Maka diundanglah Sinta, seorang wanita luar biasa yang sangat komitmen dengan semua hal. Sinta pertama kali digunakan pada waktu Donor Darah di Masjid Jami`, lalu diundang lagi waktu acara khitanan, & pernikahan. Lama-lama Sinta dijadikan personil tetap di Al-Falah Gruop.
Namun, tanpa disadari, Fauzan jatuh cinta dengan Sinta, jauh sebelum Enggar menjadi kekasihnya, dan jauh sebelum rizki menjadi kekasihnya. Hal yang disenangi Fauzan dari Sinta selain cantik, dia juga Multitalenta, bisa segala hal, seperti menari, berdakwah, bahkan membuat kaligrafi, bahkan dia juga berbakti sama orang tuanya, sholehah lagi. Siapa yang gak suka coba dengan wanita seperti itu?
Hal yang paling diributkan dari fauzan & Enggar adalah hal penjemputan Sinta saat tampil, maklum rumahnya bukan di ArenSari, namun berada di Kampung Kulon. Karna kesal terkadang Enggar membentak Fauzan. Namun hal yang paling ditakutkannya adalah apakah mereka akan bernasib sama dengan Ayu, Falma, & Khafid?.
Namun Sinta tetap cinta Enggar. Suatu saat Amin, mantan ketua grup Al-Falah datang bergabung kembali. Namun teman-temanya yang berandalan ingin Amin kembali kepada mereka, karna mengetahui itu Amin berusaha dilindungi agar tidak kembali kepada mereka.
Ketika tampil, teman Amih mengajaknya bermabuk-mabukan, ternyata Amih adalah ketua dari perkumpulan mereka. Setelah tampil dia bersama Niko, Fauzan & Rozan, dia ingin kembali bersama kelompoknya, dengan berkata “Banar kawan, kalian tidak akan mampu melindungiku, & demi keselamatan kalian haru ada kesepakan dengan kelompokku”. Selesai berkata dia memukul Niko sekeras-kerasnya. “Apa yang kau lakukan?” katanya sambil kesakitan. “Kau aku bebas-tugaskan dari tugasmu bermain ketiplak”. “Apa maksudmu?”. Dia memukulnya lagi, Niko-pun Pingsan. Fauzan & Rozan juga hampir dipukul namun mereka menghndar. Lalu dia Pergi naik motor bersama temannya.
Enggar sang ketua datang dengan rasa kecewa, dan Pak Kholiq sang Pembina berkata “Lhat ini Mas, ini semua adalah kesalahanmu”. Karna adanya kejadian itu, Niko keluar dari Al-Falah Grup. Lalu diundanglah Ardi, Yoga & Fahrul, menggantikan bebrapa pemain yang keluar.
Enggar mash binung dengan semua ini. Dia pusing karna dia-lah yang disalahkan, ternyata ini hanya rencana Amin Semata, dia ingin Enggar jatuh dari jabatanya, yang menggantikanya jadi ketua rebana.
Seminggu kemudian ada berita kalau Amin Masuk RS karna dikeroyok Aparat Kepolisian yang sedang beroprasi ketika ia sedang bermabuk-mabukan. Semua menjenguknya, dan dihadapan orang banyak Amin minta maaf dengan Enggar.
Setelah kejadian itu Pak Ali pergi ke Kampung Halamanya, karna orang tua beliau sakit. Disinilah peran Enggar bertambah, babanya juga bertambah. Fauzan diam-diam menjemput Sinta. Ini jelas menimbulkan kemarahan Enggar, mereka hampir bertengkar, namun dilerai.
Apapun yang terjadi Al-Falah group adalah Gruop Rebana kecil yang memiliki masalah-masalah besar. Begitu banyak masalah itu sehingga tidak dapa diceritakan semua. Namun Masalah terbesar adalah ketika ada konflik diantara Enggar & Fauzan yang terus menerus berebutan hati Seorang Sinta, yang dapat memecah / membuat berakhirnya Grup Rebana Ini.
Kenapa Bisa?. Karna jika Enggar dan Fauzan terus-menerus bermusuhan, maka akan terjadi pengelompokan-pengelompokan dalam grup ini. Sehingga akan hancur jika benar-benar terjadi.
Dua tahun setelah itu, Grup ini hidup damai, belum nampak ada konflik-konflik yang luar biasa seperti dulu. Al-Falah semakin terkenal, bahkan pernah menjuarai Lomba Rebana Tingkat Provinsi, yang bersaing dengan grup rebana kota-kota besar, sehingga The Gruop Rebana-pun membuat iri para gruop-group lain.

THE END DULU YA??? ;)