Allah

Minggu, 02 Maret 2014

Mysterious Story based on Real

Ketika Hendak Pulang Kampung

Oleh : Syarif Hidayat

Pagi itu sangat cerah di depan halaman rumahku, burung-burung berkicau dengan riangnya, bercanda bersama tanpa ada rasa benci. Saat itu juga aku mulai bersiap-siap mandi, kemudian sarapan. Setelah itu aku mulai bersiap berangkat ke terminal untuk pergi ke rumah nenek ku, sendirian. Tentu bukan masalah bagiku untuk pergi sendiri, toh aku juga sudah besar, mampu melindungi diri sendiri.
Keadaan terminal pagi ini cukup ramai, dan seperti terminal pada umumnya terdengar suara khas para kernet bus “Pekalongan.. Pekalongan”.. ”Solo.. Salatiga”.. ”Purwokerto.. Purwokerto”.. Selain itu juga banyak pedagang yang sontak berteriak “Yak, cemilan, cemilan, cemilan murah Pak Bu, seribu dapet satu”. Luar biasa banyak orang di Terminal ini, mengingat ini musim Liburan Panjang para anak sekolahan, begitu juga aku.
Tanpa menunggu lama aku beli tiket dan menghampiri bus jurusan kota nenekku, Kebumen. Aku duduk menunggu bus berangkat. Seperti biasa, sebelum berangkat ada beberapa pedagand asongan yang menjajakan dagangannya. Akupun beli beberapa cemilan untuk teman perjalananku nanti. Setelah menunggu sekita lima belas menit bebrapa orang datang, bus pun menjadi penuh sekarang. Tanpa menunggu lama bus pun berangkat. Ditandai dengan klakson bus yang berbunyi nyaring. “Tuuuiiinn..”
Perjalananku dimulai dari sini. Kunikmati sepanjang jalan yang masih masuk area Tanggerang ini dengan makan cemilan dan mendengarkan musik religi untuk pencerahan hati. Setelah beberapa jam perjalanan jalan utama pun macet. Maklum masa Liburan Panjang. Hari mulai sore, namun bus ini masih sampai daerah pekalongan. Karna macet Kondektur bus ini melewati daerah alternatif, masuk ke daerah hutan-hutan yang minim penerangan jalan.
Hari menunjukan waktu Maghrib,  namun keadaan jalan masih di dalam hutan belantara. Terpaksa kami melewatkan ibadah sholat Maghrib. Kulihat di arlojiku jam menunjukan jam setegah delapan malam. Dan kami belum sampai di tempat peristirahatan bus. Bus masih tetap melaju dengan kecepatan rata-rata. Hingga waktu menunjukan pukul sembilan malam. Anehnya kami semua para penumpang terasa segar bugar dan belum ngantuk.
Kejadian aneh mulai muncul. Ada bintang jatuh tepat di depan bus. Sontak bus berhenti mendadak. Para penumpang berteriak. Sontak semua orang turun dan berusaha melihat bintang ini. Hal aneh kedua terjadi ketika ada yang berusaha memfoto bntang ini bintang tersebut tidak nampak dalam foto. Semua orang bingung. Ini diluar nalar manusia. Bintang yang jelas-jelas terlihat mata tidak bisa diambil oleh camera. Tiba-tiba ketika ada yang berusaha memegang bintang ini, malah tembus, seakan-akan bintang ini hologram.
Kami semua bingung dengan benda langit ini. Namun kondektur berintrogasi kepada para penumpang untuk kembali melanjutkan perjalanan, karna larut malam. Akupun duduk kembali, berusaha tidur dengan mendengarkan mp-3ku. Dan bispun mulai nyala mesinnya. Dan ketika mus ingin menabrak bintang ini, justru malah tembus sontak semua orang menutup mata ditambah kaget. Namun keajaiban terjadi disini. Setelah bus melewati bintang ini tiba-tiba bus ini berada tepat di gerbang Selamat Datang Kota Kebumen pada waktu Subuh. Padahal sebelumnya berada di daerah pekalonagan. Sungguh aneh tapi sulit dipercaya.
Setelah sampai di rumah Nenek, kuceritakan kejadian ini pada seluruh keluargaku. Walau ada beberapa yang setengah percaya. Tapi ini jadi catatan tersendiri untukku. Pengalaman yang tidak pernah aku lupakan. Selamanya.