----- :: Bobot Sebuah Do'a ::-----
Fateema Redden, seorang Ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke dalam
sebuah supermarket. Dengan sangat terbata-bata dan dengan bahasa yang
sopan ia memohon agar diperbolehkan mengutang. Ia memberitahukan bahwa
suaminya sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja, sedangkan Ia
memiliki tujuh anak yang sangat membutuhkan makan. John Longhouse, si
Pemilik supermarket, mengusir dia keluar. Sambil terus menggambarkan
situasi keluarganya, si Ibu terus menceritakan tentang keluarganya.
"Tolonglah Pak, Saya janji, saya akan segera membayar hutang tersebut
setelah aku punya uang." John Longhouse tetap tidak mengabulkan
permohonan tersebut. "Anda tidak mempunyai kartu kredit, anda tidak
mempunyai garansi," Ia beralasan.
Di dekat counter pembayaran,
ada seorang pelanggan lain, yang dari awal mendengarkan percakapan
tersebut. Dia mendekati keduanya dan berkata, "Saya akan membayar semua
yang diperlukan Ibu ini."
Karena malu, si Pemilik toko akhirnya
mengatakan, "Tidak perlu Pak. Saya sendiri akan memberikannya dengan
gratis. Baiklah, apakah Ibu membawa daftar belanja ?" "Ya Pak, Ini,"
kata sang Ibu sambil menunjukkan sesobek kertas kumal. "Letakkanlah
daftar belanja anda di dalam timbangan, dan saya akan memberikan gratis
belanjaan anda sesuai dengan berat timbangan tersebut."
Dengan
sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Fateema menundukkan kepala
sebentar, dan kemudian menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut,
lalu dengan kepala tetap tertunduk, Ia meletakkannya ke dalam timbangan.
Mata Si Pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat
ke bawah. Ia menatap Pelanggan yang tadi menawarkan si Ibu sambil
berucap kecil, "Aku tidak percaya pada yang aku lihat." Si Pelanggan
baik hati itupun hanya tersenyum.
Disaksikan oleh Pelanggan baik hati tadi, si Pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang lain.
Jarum timbangan tidak kunjung berimbang, sehingga si Ibu terus
mengambil barang-barang keperluannya dan si Pemilik toko terus
menumpuknya pada timbangan, hingga tidak muat lagi.
Si Pemilik
toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa. Karena tidak
tahan, Si Pemilik toko diam-diam mengambil sobekan kertas daftar
belanja si Ibu kumal tadi.
Kertas kumal itu, ternyata tidak
berbentuk seperti kertas belanjaan pada umumnya. Tidak tertulis satupun
daftar belanjaan di atas kertas tersebut, hanya sebuah do'a pendek,
"Rabb, Engkau Maha Mengetahui apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan
segalanya ke dalam tangan-Mu."
Si Pemilik Toko terdiam. Si
Ibu, Fateema, berterimakasih kepadanya, dan meninggalkan toko tersebut
dengan menenteng belanjaan gratisnya. Si Pelanggan baik hati bahkan
memberikan selembar uang 50 dollar kepadanya.
Si Pemilik Toko
kemudian mengecek timbangan yang tadi dipakai untuk menimbang dan
menemukan bahwa timbangan yang dipakai tersebut ternyata rusak. Ternyata
memang hanya Tuhan yang tahu bobot sebuah do'a.
KEKUATAN SEBUAH DO'A
Segera setelah anda membaca cerita ini, ucapkanlah sebuah doa. Hanya
itu. Stop pekerjaan anda sekarang juga dan ucapkan sebuah doa untuk dia
yang telah mengirimkannya kepada anda. Lalu, kirimkan cerita ini kepada
setiap orang atau sahabat yang anda kenal. Biarlah jaringan ini tidak
terputus, karena DOA ADALAH HADIAH TERBESAR DAN TERINDAH YANG KITA
TERIMA. Tanpa biaya, tetapi penuh daya guna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar